google.com, pub-6438527674002052, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Kategori
Repositori

Pengantar Ilmu Peternakan

Buku Dasar untuk Mahasiswa, Praktisi, dan Pecinta Dunia Ternak

Resensi Buku Pengantar Ilmu Peternakan

Judul: Pengantar Ilmu Peternakan
Penulis: Dr. Ir. Andi Tenri Bau Astuti Mahmud, S.Pt., M.Si., IPM
Penerbit: CV. Cemerlang Publishing
Tahun Terbit: Februari 2025
ISBN: 978-623-10-7317-4
Ukuran: 15 x 23 cm (Cetakan Pertama)

Klik Saya Mau Beli

Rekomendasi bagi pendidik modern

Rp150000.00 Rp100000.00

Peternakan

Mengapa Buku Pengantar Ilmu Peternakan Penting?

Industri peternakan merupakan salah satu pilar penting dalam ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan. Untuk memahami dunia peternakan secara menyeluruh, dibutuhkan referensi yang komprehensif dan sistematis.

Buku Pengantar Ilmu Peternakan hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut. Disusun oleh akademisi dan praktisi berpengalaman, buku ini menguraikan berbagai aspek penting mulai dari:

  • Dasar biologi dan fisiologi hewan ternak
  • Manajemen pemeliharaan hewan
  • Kesehatan hewan dan kesejahteraan (animal welfare)
  • Teknologi modern dalam peternakan
  • Ekonomi peternakan dan isu keberlanjutan

Dengan pendekatan yang mudah dipahami, buku ini cocok untuk mahasiswa, dosen, praktisi, bahkan masyarakat umum yang ingin memperluas wawasan mengenai dunia peternakan.

Isi dan Keunggulan Buku

Buku ini disusun secara runtut dengan pembahasan mendalam di setiap bab. Beberapa keunggulan utama yang ditawarkan antara lain:

1. Materi Lengkap dan Terstruktur

Mulai dari pengertian dan ruang lingkup ilmu peternakan, anatomi dan fisiologi hewan ternak, hingga strategi manajemen pemeliharaan modern.

2. Menghubungkan Teori dan Praktik

Pembahasan tidak hanya berhenti pada teori, tetapi juga membahas aplikasi nyata di lapangan, termasuk bagaimana peternakan berperan dalam perekonomian.

3. Fokus pada Isu Terkini

Topik seperti peternakan berkelanjutan, animal welfare, dan globalisasi pangan menjadi bagian penting dari buku ini, menjadikannya relevan dengan kondisi masa kini.

4. Bahasa Mudah Dipahami

Meski ditulis dengan basis akademik yang kuat, gaya bahasa buku ini tetap komunikatif sehingga bisa dipahami oleh berbagai kalangan pembaca.

Tujuan dan Manfaat Buku

Buku Pengantar Ilmu Peternakan ditulis dengan beberapa tujuan utama, yaitu:

  • Sebagai buku pegangan dasar bagi mahasiswa jurusan peternakan dan pertanian.
  • Menjadi panduan praktis bagi pelaku industri dan praktisi peternakan.
  • Mendorong kesadaran masyarakat tentang pentingnya peternakan dalam ketahanan pangan nasional.
  • Menyediakan referensi akademik untuk dosen, peneliti, maupun penyusun kebijakan di bidang peternakan.

Identitas Tambahan Buku

  • Editor: Asri, S.K.M., M.Kes
  • Desain Kover: Abd. Asis, S.Pd., M.Pd
  • Layouter: Ratnawati, S.Pd

📌 Redaksi CV. Cemerlang Publishing

Kesimpulan

Secara keseluruhan, buku Pengantar Ilmu Peternakan merupakan bacaan wajib bagi siapa saja yang ingin memahami dunia peternakan secara utuh, mulai dari aspek dasar hingga perspektif modern.

Dengan isi yang informatif, aplikatif, dan relevan dengan perkembangan zaman, buku ini dapat menjadi sumber inspirasi dan rujukan akademik sekaligus praktis.

👉 Bagi mahasiswa, dosen, praktisi, maupun pecinta dunia peternakan, buku ini sangat direkomendasikan sebagai bekal pengetahuan dan pemahaman menyeluruh tentang peran penting peternakan di era global.

đź“– Dapatkan bukunya sekarang melalui CV. Cemerlang Publishing dan jadilah bagian dari generasi yang memahami pentingnya peternakan dalam ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan.

Klik Saya Mau Beli

Rekomendasi bagi pendidik modern

Rp150000.00 Rp100000.00

Kategori
Repositori

LINGUISTIK TERAPAN JILID PERTAMA (Aco Nasir, S.Pd.I., M.Pd)

📚 Resensi Buku
Judul: Linguistik Terapan Jilid Pertama
Penulis: Aco Nasir, S.Pd.I., M.Pd
Penerbit: CV. Cemerlang Publishing
Tahun Terbit: Februari 2025
ISBN: 978-623-10-7444-7
Tebal & Ukuran: 15 x 23 cm
Harga: Rp150.000 (harga diskon Rp111.000)

1. Isi dan Ringkasan
Linguistik Terapan Jilid Pertama menghadirkan pembahasan komprehensif mengenai konsep, sejarah, dan penerapan linguistik dalam konteks kehidupan nyata. Disusun dalam delapan bab, buku ini dimulai dengan pengenalan dasar-dasar linguistik terapan, perbedaannya dengan linguistik teoretis, hingga perkembangan historisnya.

Pembaca diajak memahami peran linguistik terapan dalam pendidikan, kebijakan bahasa, publikasi ilmiah, dan dominasi bahasa Inggris di ranah akademik. Tidak hanya membahas teori, buku ini juga memberikan panduan metodologi penelitian serta studi empiris yang menampilkan penerapan nyata linguistik terapan di bidang pendidikan, teknologi, dan komunikasi.

2. Kelebihan

  • Mendalam namun terstruktur: Penyajian materi disusun secara sistematis, memudahkan pembaca dari berbagai latar belakang.
  • Relevan dengan kondisi kontemporer: Topik seperti dominasi bahasa Inggris dan implikasi kebijakan bahasa dibahas dengan perspektif kritis.
  • Kaya contoh empiris: Membantu pembaca melihat hubungan langsung antara teori dan praktik.

3. Kekurangan

  • Karena cakupan yang luas, pembaca pemula mungkin memerlukan waktu untuk mencerna setiap bab secara optimal.
  • Minim ilustrasi visual, sehingga pembaca visual mungkin menginginkan lebih banyak diagram atau skema.

4. Kesimpulan
Buku ini adalah rujukan berharga bagi mahasiswa, akademisi, dan praktisi bahasa yang ingin memahami bagaimana linguistik terapan bekerja dalam kehidupan sehari-hari. Dengan gaya penyampaian yang akademis namun aplikatif, karya Aco Nasir ini layak menjadi koleksi perpustakaan pribadi atau institusional, terutama bagi yang ingin menghubungkan teori bahasa dengan praktik sosial, pendidikan, dan teknologi.

Kategori
Repositori

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Mengurai Benang Kusut Masyarakat: Perspektif Sosiologi Komunikasi dalam Memahami Interaksi Manusia

Dunia modern adalah dunia yang dibangun dari komunikasi. Setiap detik, miliaran pesan melintas melalui berbagai saluran, membentuk opini, membangun hubungan, dan mengkonstruksi realitas sosial. Namun, di balik tindakan sederhana seperti mengirim pesan, mengobrol, atau bahkan memilih untuk diam, tersembunyi suatu struktur yang kompleks. Untuk memahami kompleksitas inilah lahir bidang ilmu yang mendalam: Sosiologi Komunikasi. Buku â€śSosiologi Komunikasi” karya Muhammad Abid, S.Fil., M.Si. (CV. Cemerlang Publishing, 2025) hadir sebagai sebuah peta komprehensif untuk menavigasi wilayah interdisipliner yang menarik ini. Artikel ini akan menguraikan inti sari pemikiran dari buku tersebut, menjelaskan bagaimana sosiologi dan komunikasi berkelindan dalam memahami hakikat interaksi manusia.

Rp145000.00 Rp90000.00

Pertemuan Dua Disiplin: Sosiologi dan Komunikasi

Buku ini membuka pembahasannya dengan mendefinisikan secara jelas kedua ilmu yang menjadi pondasinya. Sosiologi dipahami bukan sekadar ilmu tentang masyarakat, tetapi lebih sebagai ilmu yang mempelajari pola-pola interaksi, hubungan sosial, dan struktur yang mengatur kehidupan kolektif manusia. Ruang lingkupnya mencakup berbagai konsep fundamental seperti nilai, norma, status, peran, kelompok sosial, stratifikasi, dan kekuasaan. Sosiologi berusaha menjawab pertanyaan “bagaimana” dan “mengapa” masyarakat terbentuk, bertahan, dan berubah.

Di sisi lain, komunikasi adalah proses di mana makna ditransmisikan dan dibagikan melalui simbol-simbol. Ia adalah darahnya kehidupan sosial, medium di mana semua interaksi sosial terjadi. Muhammad Abid menegaskan bahwa hubungan antara keduanya adalah hubungan simbiosis dan dialektis. Di satu sisi, struktur sosial memengaruhi proses komunikasi. Latar belakang budaya, kelas sosial, dan norma masyarakat akan membentuk cara seseorang berkomunikasi. Di sisi lain, komunikasi justru menciptakan dan mereproduksi struktur sosial itu sendiri. Melalui percakapan, pemberitaan media, dan diskursus publik, realitas sosial terus-menerus dibangun dan dinegosiasikan. Dengan demikian, Sosiologi Komunikasi adalah lensa untuk melihat proses dua arah ini: bagaimana masyarakat membentuk komunikasi, dan bagaimana komunikasi membentuk masyarakat.

Perspektif Teoretis: Lensa untuk Membaca Realitas

Sebelum menyelami lebih dalam, buku ini terlebih dahulu membekali pembaca dengan pemahaman tentang perspektif. Dalam ilmu sosial, perspektif adalah seperangkat asumsi dan konsep yang digunakan untuk melihat realitas. Ia ibarat kacamata teoritis yang menentukan apa yang kita lihat dan bagaimana kita menafsirkannya.

Buku karya Abid ini menyoroti beberapa perspektif utama, dengan fokus kuat pada Interaksionisme Simbolik sebagai perspektif sentral dalam Sosiologi Komunikasi. Perspektif ini, yang berakar dari pemikiran George Herbert Mead dan kemudian dikembangkan oleh Herbert Blumer, berargumen bahwa manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi mereka. Makna itu sendiri diperoleh dan dimodifikasi melalui proses interpretasi dalam interaksi sosial dengan orang lain.

Dua perspektif lain yang turut dibahas adalah Perspektif Kelompok Rujukan (Reference Group) dan Pendekatan Interpretatif dan Kritikal. Kelompok Rujukan—baik yang bersifat membership maupun non-membership—menjadi standar bagi individu untuk mengevaluasi diri dan membentuk sikap serta perilakunya. Sementara itu, pendekatan interpretatif (seperti Hermeneutika dan Fenomenologi) menekankan pada pemahaman (verstehen) terhadap pengalaman subjektif individu dalam dunia kehidupan mereka (lifeworld). Pendekatan kritikal, seperti Mazhab Frankfurt, menantang kita untuk melihat di balik komunikasi yang tampak alamiah untuk mengungkap relasi kuasa dan dominasi yang tersembunyi di dalamnya.

Buku Ajar KOMUNIKASI

Interaksionisme Simbolik: Jiwa, Diri, dan Simbol

Inti dari buku ini terletak pada pembahasan mendalam tentang Interaksionisme Simbolik. Perspektif ini dibedah menjadi tiga konsep kunci yang saling berhubungan: Mind (Akal-Pikiran), Self (Diri), dan Society (Masyarakat).

  1. Hakikat Simbol: Manusia adalah animal symbolicum (makhluk simbolik). Kita menggunakan simbol—terutama bahasa—untuk merepresentasikan pikiran, perasaan, dan ide. Yang membedakan simbol dari tanda adalah kemampuannya yang arbitrer dan konvensional. Makna kata “cinta”, misalnya, bukanlah sesuatu yang melekat pada susunan hurufnya, tetapi merupakan hasil kesepakatan sosial dan interpretasi yang terus berkembang. Pemahaman akan hakikat simbol ini penting karena seluruh proses komunikasi manusia dibangun di atasnya.
  2. Konsep Diri (The Self): Konsep paling revolusioner dari Mead adalah gagasan bahwa diri (self) bukanlah sesuatu yang given, tetapi dikonstruksi secara sosial melalui interaksi. Diri berkembang melalui proses melihat diri sendiri dari perspektif orang lain. Mead membaginya menjadi dua fase:
    1. The “I” (Aku-Spontan): merupakan bagian diri yang impulsif, kreatif, dan spontan. Ini adalah respon individu terhadap sikap orang lain.
    1. The “Me” (Aku-Terstruktur): merupakan kumpulan sikap terorganisir dari orang lain (masyarakat) yang telah diinternalisasikan oleh individu. “Me” adalah gambaran diri kita yang kita pahami dari cara orang lain memandang kita.
      Pertumbuhan diri yang sehat terjadi melalui dialektika antara “I” dan “Me”. Proses evaluasi diri (self-evaluation) dan pembentukan identitas juga terjadi melalui cermin yang diberikan oleh orang lain dalam masyarakat.
  3. Mind (Akal-Pikiran): Bukan sekadar otak, melainkan kemampuan untuk menggunakan simbol yang bermakna untuk berpikir secara internal. Kemampuan ini memungkinkan kita untuk melakukan role-taking (pengambilan peran), yaitu membayangkan diri kita berada di posisi orang lain dan memprediksi respons mereka. Inilah yang memungkinkan interaksi sosial yang terarah dan bermakna.

Pengambilan Peran dan Tindakan Sosial: Mekanisme Interaksi

Konsep Pengambilan Peran (Role-Taking) adalah mekanisme praktis yang menjembatani teori dengan realitas interaksi. Ini adalah proses imajinatif di mana individu mencoba melihat dunia dari sudut pandang orang lain. Kemampuan ini dimulai sejak masa kanak-kanak (dari play stage ke game stage) dan menjadi fondasi bagi terciptanya kerja sama, empati, dan tatanan sosial.

Melalui pengambilan peran, individu dapat mengkoordinasikan tindakan mereka dengan orang lain. Tindakan manusia, dalam perspektif ini, bukanlah reaksi otomatis terhadap stimulus, melainkan tindakan sosial yang penuh makna. Setiap tindakan didahului oleh proses interpretasi internal di mana individu memberi makna pada situasi, merumuskan tujuan, dan mempertimbangkan respon dari pihak lain. Dengan demikian, masyarakat tidak dijalankan seperti mesin, tetapi melalui proses negosiasi makna yang terus-menerus dan dinamis.

Implikasi Teoretis dan Konklusi

Buku “Sosiologi Komunikasi” Muhammad Abid pada akhirnya mengajak kita untuk melihat komunikasi bukan sebagai transmisi pesan yang linear, tetapi sebagai proses konstruksi realitas sosial yang kompleks. Setiap interaksi, dari yang paling intim hingga yang paling publik, adalah bagian dari proses membangun, memelihara, dan mengubah dunia sosial yang kita huni bersama.

Pemahaman ini memiliki implikasi yang luas. Dalam pendidikan, pendekatan ini menekankan pentingnya lingkungan sosial dan interaksi dalam membentuk konsep diri peserta didik. Dalam komunikasi massa, ia mengajak kita untuk kritis terhadap bagaimana media membingkai realitas dan membentuk agenda publik. Dalam kehidupan organisasi, memahami role-taking dapat meningkatkan kolaborasi dan resolusi konflik. Bahkan dalam dunia digital sekalipun, di mana interaksi seringkali termediasi, konsep diri, simbol, dan pengambilan peran tetap berlaku, meski dengan dinamika yang baru.

Kesimpulannya, buku ini berhasil menjabarkan dengan jelas bahwa Sosiologi Komunikasi memberikan alat analisis yang sangat powerful. Ia menyediakan lensa untuk melihat bahwa di balik percakapan sehari-hari, tersembunyi proses pembentukan makna, negosiasi identitas, dan reproduksi struktur sosial yang sangat rumit. Dengan berlandaskan pada fondasi Interaksionisme Simbolik yang kokoh, Muhammad Abid tidak hanya memberikan teori, tetapi juga mengajak pembaca untuk menjadi pengamat yang lebih cermat terhadap drama sosial yang terjadi di sekitar mereka. Pada akhirnya, memahami Sosiologi Komunikasi adalah memahami benang-benang simbolik yang menyatu, membentuk tenun yang kita sebut sebagai masyarakat.

References

Parsons, T. (1951). The Social System. New York: Free Press.

Goffman, E. (1959). The Presentation of Self in Everyday Life. Garden City, NY: Doubleday.

McCall, G. J., & Simmons, J. L. (1978). Identities and Interactions: An Examination of Human Associations in Everyday Life (Rev. ed.). New York: Free Press.

Secord, P. F., & Backman, C. W. (1974). Social Psychology. New York: McGraw-Hill.

Weinstein, E. A. (1969). The development of interpersonal competence. In D. A. Goslin (Ed.), Handbook of socialization theory and research (pp. 753–775). Chicago: Rand McNally.

Hart, R. P., & Burks, D. M. (1972). Rhetorical sensitivity and social interaction. Speech Monographs, 39(2), 75–91. https://doi.org/10.1080/03637757209375733

Wiemann, J. M. (1977). Explication and test of a model of communicative competence. Human Communication Research, 3(3), 195–213. https://doi.org/10.1111/j.1468-2958.1977.tb00518.x

Husserl, E. (1970). The crisis of European sciences and transcendental phenomenology (D. Carr, Trans.). Evanston, IL: Northwestern University Press. (Original work published 1936)

Schutz, A. (1967). The phenomenology of the social world (G. Walsh & F. Lehnert, Trans.). Evanston, IL: Northwestern University Press.

Gadamer, H.-G. (2004). Truth and method (J. Weinsheimer & D. G. Marshall, Trans.). New York: Continuum. (Original work published 1960)

Ricoeur, P. (1981). Hermeneutics and the human sciences: Essays on language, action and interpretation (J. B. Thompson, Ed. & Trans.). Cambridge: Cambridge University Press.

Schutz, A. (1967). The phenomenology of the social world (G. Walsh & F. Lehnert, Trans.). Evanston, IL: Northwestern University Press.

Ricoeur, P. (1981). Hermeneutics and the human sciences: Essays on language, action and interpretation (J. B. Thompson, Ed. & Trans.). Cambridge: Cambridge University Press.

Gadamer, H.-G. (2004). Truth and method (J. Weinsheimer & D. G. Marshall, Trans.). New York: Continuum. (Original work published 1960)

Habermas, J. (1984). The theory of communicative action, Volume I: Reason and the rationalization of society (T. McCarthy, Trans.). Boston: Beacon Press.

Tong, R. (2009). Feminist thought: A more comprehensive introduction (3rd ed.). Boulder, CO: Westview Press.

Truman, D. B. (1951). The governmental process: Political interests and public opinion. New York: Knopf.

Marx, K., & Engels, F. (1970). The German ideology (C. J. Arthur, Ed.). New York: International Publishers.

Hall, S. (1980). Cultural studies: Two paradigms. Media, Culture & Society, 2(1), 57–72.

Habermas, J. (1984). The theory of communicative action: Volume 1. Reason and the rationalization of society (T. McCarthy, Trans.). Boston: Beacon Press.

Calhoun, C. (1995). Critical social theory: Culture, history, and the challenge of difference. Malden, MA: Blackwell.
Alvesson, M., & Deetz, S. (2000). Doing critical management research. London: SAGE.

Schutz, A. (1967). The phenomenology of the social world. Evanston, IL: Northwestern University Press.
Habermas, J. (1984). The theory of communicative action: Volume 1. Boston: Beacon Press.

Gadamer, H.-G. (2004). Truth and method. New York: Continuum.
Ricoeur, P. (1981). Hermeneutics and the human sciences. Cambridge: Cambridge University Press.

Alvesson, M., & Sköldberg, K. (2017). Reflexive methodology: New vistas for qualitative research (3rd ed.). London: SAGE Publications.

Kategori
Repositori

DASAR-DASAR PENGUASAAN BAHASA INGGRIS Oleh Aco Nasir, S.Pd.I., M.Pd

DASAR-DASAR PENGUASAAN BAHASA INGGRIS

Penulis: Aco Nasir, S.Pd.I., M.Pd

Penerbit: CV Cemerlang Publishing

Tahun Terbit: Juli 2024

ISBN: 978-623-10-1952-3

Abstrak

Buku ini dimulai dengan memberikan pengantar mengenai pengucapan dan artikel dasar dalam bahasa Inggris. Pembahasan awal meliputi latihan pengucapan untuk vokal pendek, vokal panjang, diftong, dan vokal tengah. Selanjutnya, diberikan penjelasan mengenai penggunaan artikel (a, an, the, this, that, these, those) beserta contoh kalimat dan latihan untuk memperkuat pemahaman.

Bagian berikutnya membahas pola-pola pertanyaan dalam bahasa Inggris, termasuk jenis-jenis pertanyaan, struktur pertanyaan, kata tanya (wh-questions), serta tips membuat pertanyaan yang efektif. Dilanjutkan dengan pembahasan mengenai penggunaan personal pronoun dalam kalimat positif, negatif, tanya, interogatif, dan negatif interogatif.

Bagian selanjutnya memfokuskan pada penggunaan kata kerja (verbs), mencakup bentuk dasar, bentuk past tense, dan bentuk past participle dari kata kerja. Dilanjutkan dengan penjelasan tentang kata benda (nouns), termasuk fungsi dalam kalimat, jenis-jenis kata benda, modifikasi kata benda, serta pola dasar penggunaan kata benda sebagai subjek, objek, atau pelengkap dalam kalimat.

Buku ini juga membahas penggunaan keterangan tempat dalam kalimat, termasuk letak, penggunaan preposisi, dan variasi penggunaannya dalam kalimat kompleks. Selain itu, dijelaskan pula pola perubahan dari bentuk tunggal menjadi jamak pada kata benda, serta penggunaan preposisi (prepositions) dengan berbagai contoh dalam berbagai konteks seperti tempat, waktu, arah, dan alat.

Selain itu, buku ini mencakup topik-topik lain seperti penggunaan connector, adverbs, numeralia, abjad, serta penutup dengan informasi tambahan tentang waktu, bit dan potongan informasi lainnya, serta biografi penulis.

Buku ini cocok untuk pembelajar bahasa Inggris yang ingin memahami dasar-dasar tata bahasa, kosakata, dan struktur kalimat dalam bahasa Inggris dengan cara yang sistematis dan terstruktur.

Unduh Buku

Versi lengkap buku ini dapat diunduh dalam format PDF:

đź“„ Unduh PDF

Referensi

Azhar Arsyad.Dasar-dasar Penguasaan Bahasa Inggris Melalui Your Basic Vocabulary / Azhar Arsyad .2017
Batstone, R. (1994). Grammar. Oxford University Press.
Daftar Irregular Verb dan Artinya (Kata Kerja Tidak Beraturan) (wordsmile.com)
Fernald, J. C. (2021). English grammar simplified. The Readers Paradise.
Gupta, S. (2006). English Grammar: Easier Way. Lotus Press.
Hashemi, L., & Murphy, R. (2004). English Grammar in Use. Supplementary exercises. Cambridge.
https://www.sekolah.mu/blog/bhs-inggris/simple-past-tense-adalah
John S. Hartanto, Koentjoro, dan Manaf Asmoro Seputro, 2009 Accurate, brief and clear english grammar : pembahasan lengkap tentang tata bahasa inggris
Mair, C., & Leech, G. N. (2020). Current changes in English syntax. The handbook of English linguistics, 249-276.
Murphy, R. (1993). Basic Grammar in Use: Reference and Practice for Students of English. Cambridge University Press, 110 Midland Ave., Port Chester, NY 10573.
Nasir, A. (2021). Easy Englis Grammar. CV. Bashr Mandar Kreasi
Nasir, A. (2024). VERBS (KATA KERJA) panduan praktis belajar bahasa inggris. CV. Cemerlang Publishing.
Nelson, G., & Greenbaum, S. (2018). An introduction to English grammar. Routledge.
Newmeyer, Frederick J. “Grammar is grammar and usage is usage.” Language 79, no. 4 (2003): 682-707.
Suherman. (2010).Top Grammar. Genta Smart Publisher
Thomson, A. J., & Martinet, A. V. (2015). A practical English grammar. New York: Oxford University Press.
Verma, S. (2016). Easy English Grammar. New Saraswati House India Pvt Ltd.

© 2025 CV Cemerlang Publishing

Bahasa Inggris